Kuliner Toyohasi
![Kuliner Toyohasi Kuliner Toyohasi](/toyohashi/ufile/library/1051_file.jpg)
Merupakan kawasan pertanian tersohor di Jepang. Kualitasnya tak perlu dipertanyakan lagi.
Dengan cuacanya yang hangat.dan airnya yang berlimpah, Toyohashi menjadi salah satu kawsan pertanian penting di Jepang. Berbagai jenis sayuran seperti sayuran lapangan terbuka, sayuran kebun, buah-buahan, padi dan lainnya ditanam dan dikirim ke seluruh pelosok Jepang.
Juga peternakan banyak didapati, termasuk di dalamnya peternakan burung puyuh yang telurnya menduduki tempat pertama di Jepang. Dimasukkan ke dalam saus (tsuyu) zaru-soba (mie saringan), atau digoreng tepung, telur puyuh menjadi makanan popular bagi penduduk kota Toyohashi.
Kuliner tradisional Toyohashi seperti Toyohashi chikuwa, nameshi dengaku, Hama natto, Mikawa tsukudani, dll mempunyai sejarah panjang lebih dari 100 tahun.
Toyohashi juga adalah kota udon. Ada rumah makan udon yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Pada bulan April 2010, diperkenalkan menu udon baru khas Toyohashi, Toyohashi Curry Udon, untuk lebih mempromosikan enaknya udon Toyohashi. Dalam jangka waktu 4 tahun 11 bulan sejak diperkenalkan, terjual 1 juta porsi. Memastikannya menjadi menu kuliner khas Toyohashi.
![Yutaka okoshi|Kue tradisional yang usianya lebih dari 100 tahun. Dikisahkan berawal dari persembahan ke kuil Toyokawa Inari untuk meminta panen yang berhasil. Dibuat dari beras ketan, berbau harum. Pasta campuran teh hijau dan kinako dengan rasa manis yang pas membuatnya menjadi kue berselera tinggi. Yutaka okoshi](/toyohashi/ufile/library/1240_file.gif)
![Toyohashi chikuwa|Hasil laut Teluk Mikawa dibalutkan kepada ruas-ruas bambu, kemudian dibakar. Jadilah Toyohashi Yaki-chikuwa (chikuwa bakar Toyohashi). Menjadi kuliner khas Toyohashi sejak jaman Taisei. Karena memakai ikan segar, dapat dimakan mentah-mentah. Renyahnya di mulut menambah kelezatannya. Keunikan Toyoashi chikuwa adalah bagian tengahnya yang terbakar, dan kedua ujungnya yang berwarna putih. Toyohashi chikuwa](/toyohashi/ufile/library/1241_file.gif)
![Nameshi dengaku|Nameshi dibuat dengan mencampurkan daun lobak yang diiris halus ke dalam nasi. Rasanya renyah dan menyegarkan. Cocok sekali dengan tofu (tahu) dengaku yang diresapi oleh miso asam pedas. Campuran nameshi dan dengaku ini sejak jaman Edo terkenal sebagai kuliner khas Toyohashi. Dengaku rasanya renyah, dimakan dengan karashi sungguh tepat sekali. Dapat dinikmati di rumah makan yang sudah berdiri sejak jaman Taisei (1818-1830) Nameshi dengaku](/toyohashi/ufile/library/1242_file.gif)
![Hama natto|Masuk dari China bersamaan dengan agama Budha pada 1300 tahun yang lalu. Menjadi menu rutin dalam kuil Budha, juga sebagai makanan bekal semasa perang. Proses pembuatannya yang khas serta merepotkannya menjadikannya kuliner bernilai tinggi. Banyak digunakan untuk masakan Jepang, Eropa maupun China. Juga untuk panganan tambahan. Hama natto](/toyohashi/ufile/library/1243_file.gif)
![Mikawa tsukudani|Kerang asari dan ikan haze yang dijaring dari laut dangkal Teluk Mikawa diolah dengan cara tradisional, menghasilkan Mikawa tsukudani. Hasil laut yang segar, kecap asin dan gula, pemanis dan bahan lainnya diperhatikan kualitasnya. Tak ketinggalan bentuk, penampilan dan cita rasanya. Kombinasi ikan ayu, iwashi, haze dan lainnya menghasilkan rasa yang khas. Mikawa tsukudani](/toyohashi/ufile/library/1244_file.gif)
![Ke Bagian Atas Halaman](/toyohashi/imgs/pagetop_id.png)
Ke Bagian Atas Halaman